LIFESTYLE

Siapa Mau Kopi Gratis

Minum Langsung dari Pelataran Candi Borobudur

SUARA PEMBARUAN,  MAGELANG – Memperingati Hari Kopi Internasional, penyelenggara Festival Kopi Magelang 2021 akan membagikan satu (1) juta cangkir kopi secara gratis di kompleks Candi Borobudur pada 2 Oktober 2021 mendatang.

Dalam keterangan persnya, Ketua Panitia Kegiatan, Muhammad Arif Setiawan, mengatakan kopi yang dibagikan merupakan hasil dari kegiatan sobo kebon atau keliling kebun milik petani Magelang Jawa Tengah dan dipilih yang terbaik.

Mengapa kopi Magelang, Arif mengungkapkan, kopi merupakan salah satu penyangga ekonomi masyarakat Magelang, dan selama pandemi Covid-19, petani kopi di Magelang terpuruk karena memang permintaan turun drastis.

“Kopi dan masyarakat Magelang tidak bisa dipisahkan. Berdasar catatan sejarah, Magelang dulu dibangun dari hasil penjualan kopi. Kalau melihat data, dari 5 gunung yang ada di sekitar Magelang, semuanya memiliki kopi. Dalam setahun, bisa dihasilkan 500 ton,” jelasnya.

Baca Juga :  Seniman Gagas Pasar Pagi

Lima Gunung

Komoditas kopi juga tercatat dalam sejarah penting di wilayah Magelang, Jateng.

Arif yang juga anggota Komunitas Kopi Magelang, menuturkan, banyak jenis kopi di Magelang yang belum diketahui.

Lereng Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, dan Telomoyo, mempunyai ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut sehingga sesuai untuk pengembangan tanaman kopi Arabica.

Selain bertujuan untuk melestarikan lereng gunung, pengembangan komoditas kopi Arabica, ditujukan untuk konservasi kawasan bekas tanaman tembakau dan sayuran dengan potensi kerusakan lahan.

Sebagai contoh, Dusun Jerukan, Desa Jambewangi, Kecamatan Pakis, Magelang yang menjadi sentra kopi di daerah Magelang, telah menghasilkan dua jenis kopi Arabica yang ditaman di daerah itu sejak 2013 lalu yakni jenis lini s dan juga kartika dengan jumlah lebih dari 2.000 pohon yang dikelola secara tumpang sari bersamaan dengan tanaman sayuran.

Baca Juga :  MODENA Kenalkan Kulkas Multi-Door Terbaiknya di Yogyakarta

Dengan sistem penanaman semacam itu, maka cita rasa kopinya pun khas aroma sayuran.

Tanaman kopi tersebut juga tersebar di beberapa desa lain seperti Desa Gondangsari dan Desa Ketundan.

Kopi Arabica Magelang pun telah dipasarkan sampai ke Jakarta, namun masih terbatas dan kurangnya tes pasar,  juga menjadi kendala tersendiri.

“Kami berharap, kopi bisa menjadi pendamping pariwisata, jadi cindera mata, juga identitas Magelang. Dalam festival nanti, akan kami angkat cerita-cerita masa lampau kepada wisatawan,” ujar Arif. (FSE)

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button