REGIONALWISATA

Uji Coba Wisata, Ekonomi DIY Menggeliat

SUARA PEMBARUAN, YOGYAKARTA – Setelah penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level-3, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan dibukanya sejumlah destinasi wisata, ekonomi masyarakat DIY mulai bergerak.

Berdasar data Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) DIY, Miyono, Senin (27/9/2021), dengan pembukaan destinasi wisata, akan berdampak pada berbagai sektor industri, seperti makanan minuman, hotel dan restoran.

“Otomatis ekonomi DIY bisa naik. Ekonomi di DIY dapat dikatakan ekonomi kerumunan [mengandalkan pergerakan orang],” ujar Miyono.

Secara sektoral, selain pertanian, dan pengolahan, pariwisata memang memiliki dampak yang besar untuk ekonomi, kuncinya untuk membangkitkan ekonomi di DIY memang mendorong pariwisata.

Berbagai kebijakan juga telah dikeluarkan oleh BI, untuk mendukung pemulihan ekonomi. Sinergi dengan Pemda juga telah dilakukan. Diproyeksikan pertumbuhan ekonomi di DIY juga akan membaik.

Perekonomian DIY 2021 berpotensi tumbuh kisaran 4,5%-5,3% dengan kecenderungan batas atas.

Baca Juga :  Evaluasi Nataru, Ganjar; Alhamdulillah Semua Terkendali

Okupansi Meningkat

Kunjungan wisata ke DIY juga menyebabkan okupansi hotel meningkat. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono membenarkan, peningkatan okupansi itu mulai dirasakan semenjak PPKM turun menjadi Level 3.

Namun Deddy menyebut bahwa kenaikan okupansi hotel itu bukan karena wisata tapi kegiatan Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE).

Dikatakan, okupansi hotel bintang tiga ke atas telah menyentuh 60-70 persen.  Sedangkan untuk hotel dengan bintang dua ke bawah masih berada di angka 20-30 persen saat memasuki weekend atau akhir pekan.

Meski pangsa pasar wisata masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, Deddy berharap kondisi ini terus bertahan atau bahkan meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

“Karena pemerintah sudah tidak mampu lagi membantu kita dan kita ingin mencoba bertahan sendiri,” ucapnya.

Keraton Yogya Tunggu PPKM Level 2

Baca Juga :  17 Tahun Starcross - Survive di Pasar Industry Kreatif

Salah satu destinasi heritage Kota Yogya, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, masih menunggu DIY masuk ke PPKM level 2, sambil mempersiapkan sertifikat Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) atau CHSE.

Disampaikan Penghageng Nityabudaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara,  Keraton Yogya memang belum buka.

Sekaligus menjabat sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara menambahkan, saat ini pengelola wisata Kraton sudah melakukan persiapan termasuk proses untuk mendapatkan sertifikat CHSE.

“Saat ini kami sedang memproses CHSE, dan akan dipisah menjadi empat unit usaha Itu butuh proses,” ujarnya.

Saat ini Keraton Yogya telah pengajuan CHSE untuk wilayah Tamansari dan Keben. Adapun titik wisata lain di Kraton pengajuan CHSE masih diundur karena ada kegiatan renovasi, antara lain Pagelaran dan Museum Kereta. (FSE)

 

 

Related Articles

One Comment

  1. Hi,

    We’re wondering if you’d be interested in a ‘dofollow’ backlink to suarapembaruan.news from our website that has a Moz Domain Authority of 50?

    Our website is dedicated to facts/education, and so can host articles on pretty much any topic.

    You can either write a new article yourself, or we can link from existing content.

    The fee is just $30 USD to be paid via Paypal. This is a one-time fee, so there are no extra charges and the link is permanent.

    If you’re interested, please reply to this email, including the word ‘interested’ in the Subject Field.

    Kind Regards,
    Kylie

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button