Ini terjadi pada Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal. Anggota kerajaan yang dipimpin Raja Salman itu, tengah mengalami koma selama lebih dari 15 tahun.
CNBCIndonesia yg mengutip NationalNews Rabu (30/9/2021), dengan kondisinya saat ini, Pangeran Al Waleed dijuluki “Sleeping Prince” atau “Pangeran Tidur”. Ia diketahui masih berbaring di atas ranjang perawatannya.
Sebuah video terbaru yang diunggah oleh bibinya, Putri Rima binti Talal. Ditunjukkan bagaimana kondisi sang pangeran itu saat ini.
Alat bantu masih menempel di badannya. Ia ditutupi dengan bendera Arab Saudi dengan kata-kata “Negara Kami ada di Hati Kami”.
“Kekasihku, semoga Tuhan melindungimu, menyembuhkanmu, dan memulihkanmu,” tulis Putri Rima di Twitter.
Pangeran Al Waleed sendiri diketahui dirawat di rumah sakit pada 2005 lalu setelah mengalami insiden kecelakaan. Ia merupakan keponakan miliarder Arab Saudi, Pangeran Al Waleed bin Talal.
Sementara itu, ayahnya, Pangeran Khaled, berharap putranya akan sembuh total. Ia menyebut bahwa situasi Pangeran Al Waleed saat ini adalah kehendak Tuhan dengan tidak membuatnya meninggal dunia.
“Seseorang bertanya kepada saya, mengapa Anda tidak mencabut perangkat dari putra Anda? Saya menjawab bahwa jika itu adalah kehendak Tuhan baginya untuk mati dalam kecelakaan itu, maka putra saya akan berada di kuburnya,” kata pangeran itu.
Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud, sekarang berusia 47 tahun, dan sedang belajar di perguruan tinggi militer ketika dia terlibat dalam kecelakaan mobil.
Dia menderita pendarahan otak yang membuatnya koma sejak 2005.
Pangeran Muda kerajaan Saudi itu memakai ventilator selama satu dekade dan mulai menunjukkan gerakan fisik sekitar lima tahun lalu. Tapi kali ini, gerakan fisiknya lebih jelas.
Dalam klip yang dibagikan di Twitter oleh putri Saudi Noura binti Talal Al-Saud, seorang wanita terlihat menyapa pangeran di samping ranjang rumah sakit.
Dia berkata: “Habibi, halo. Halo, halo biarkan aku melihat.”
Pangeran Khalid mengangkat jarinya sebentar dan meletakkannya. Demikian dilansir dari The Star.
Wanita itu melanjutkan: “Oh, satu lagi, satu lagi. Lebih tinggi, lebih tinggi.”
Dia tampaknya memahami permintaan tersebut dan mampu mengangkat telapak tangan kanannya segera.
Ayah sang pangeran, telah menolak untuk menyerahkan putranya meninggal dunia dan bersikeras untuk memantau kondisinya dengan harapan bahwa suatu hari dia akan bangun.
Insiden serupa terjadi sebelumnya ketika seorang wanita bangun dari koma berusia 27 tahun.
Editor: Bangun Lubis
