Peneliti Lahirkan Begonia Varietas Baru di Masa Pandemi

Jakarta, suarapembaruan.news – Kebun Raya Bogor terus menghasilkan beberapa penelitian dan publikasi ilmiah tentang begonia selama masa pandemi ini. Para peneliti begonia bahkan menemukan varietas baru, di antaranya Begonia “Crested”, Begonia “Lugrayasa”, dan Begonia “Bimasena”.
Hartutiningsih M Siregar, peneliti begonia di Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya – LIPI (sekarang Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), mengabarkan hal itu melalui pernyataan tertulis kepada suarapembaruan.news pekan ini.
“Sebagai peneliti, kami tetap melakukan kegiatan penelitian selama pandemi dan di era New Normal ini, meskipun tidak sepenuhnya penelitian dikerjakan di kantor,” peneliti Ahli Utama di bidang Domestikasi dan Hibridisasi Begonia itu menambahkan, “Kami mengerjakan data penelitian, mengolahnya di rumah, mengingat peneliti mempunyai target yang harus dicapai, jelas dan terukur sesuai dengan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai).”
Selain kegiatan konservasi dan penelitian, peneliti begonia tetap melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman. Tergabung dalam Tim Begonia, Hartutiningsih bersama peneliti Wisnu H Ardhi dan Sri Wahyuni, mengerjakan penelitian tentang karakterisasi dan seleksi koleksi begonia, penelitian hibridisasi, dan manipulasi irradiasi sinar gamma, bekerja sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional/Batan.
Begonia, Tanaman Hias Populer
Begonia adalah jenis tanaman hias yang menjadi trend saat ini, bersama-sama monstera dan filodendron, mengikuti popularitas tanaman hias yang lebih dulu terkenal, yakni aglonema.
Di masa pandemi berkepanjangan seperti saat ini, menanam, mengoleksi tanaman hias, menjadi salah satu kegiatan yang disukai. Apalagi beberapa tanaman hias memiliki daya jual cukup mahal, harganya terus meningkat. Bahkan, harga jual tanaman hias jenis tertentu mencapai jutaan rupiah.
“Berkebun, bercocok tanam, menjadi kegiatan menyenangkan. Memandangi aneka tanaman memberikan kenikmatan tersendiri, memanjakan mata, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan fokus dan konsentrasi, menjaga kesehatan mental, dan mengurangi stres,” Hartutiningsih, yang menekuni penelitian begonia sejak tahun 2001 itu, menambahkan.
“Saya sering diminta untuk memberikan kursus, pelatihan, memberikan workshop, ada juga teman yang datang langsung bertanya, minta dipandu cara menanamnya,” kata peneliti, yang melahirkan varietas baru Begonia “Tuti Siregar” dan mengantongi Permohonan Hak PVT dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian dengan Nomor 00275/PPVT/S/2014 itu.
Begonia “Tuti Siregar”, hasil penelitiannya itu kini dapat dinikmati di rumah kaca khusus Taman Begonia seluas 2000 meter persegi di Taman Bunga Nusantara, Cipanas. (SPnews/at)