GM Susanto Megaranto Juara Japfa FIDE Rated Chess Tournamen 2021

Jakarta, suarapembaruan.news – GM Susanto Megaranto (2548) membuktikan masih tetap yang terbaik setelah mampu meraih juara pertama dalam kejuaraan catur Japfa FIDE Rated Tournament yang berlangsung 4-8 Desember di gedung Serbaguna, GBK, Senayan Rabu (8/12/2021).

“Si pentul korek” MN Surya Wahyudi, dan Pecatur muda berbakat dari Surabaya, Dziththauly Ramadan, sudah berusaha untuk menumbangkan Susanto. Itu terlihat dari serangkaian pertandingan berlangsung.
Namun pengalaman internasional yang dimiliki Susanto membuktikan dia tetap masih yang terbaik di tingkat nasional untuk saat ini. Susanto meraih juara setelah pada babak kesembilan menumbangkan lawannya, FM Sagita Catur Adi pada langkah ke-37.
Dengan kemenangan ini, GM Susanto sendirian meraih poin tertinggi yakni 8. Poin delapan ini diperoleh dari tujuh kali kemenangan dan dua kali remis. Susanto remis melawan MN Surya Wahyudi di babak keenam, dan remis melawan FM Huday M. Miftahul (2213) di babak 8.
Sementara “si pentul korek” anak Cakung, Surya Wahyudi, meraih poin 7.5. poin tersebut diperoleh setelah menang 7 kali, kalah sekali di babak 8, dan remis sekali melawan Susanto Megaranto.
Sementara pecatur muda berbakat dari Sidoarjo Jawa Timur, Dziththauly Ramadhan (2164) mendapatkan poin sama dengan Surya Wahyudi, namun kalah di tea-breack.
Dan karenanya, ia menempati urutan ketiga.
Seterusnya berturut-turut berada di posisi keempat, FM Tobing Daniel Hermawan Lumban juga dengan poin 7.5, kemudian di urutan kelima, FM Hamdani Rudin, posisi keenam IM Tarigan Gilbert Elroy, posisi ketujuh IM Suhendra Andi Supardi, kedelapan Aris T.L.S, kesembilan FM Sagita Catur Adi, dan urutan kesepuluh Muhammad Ishak Rianjar.
Kejuaraan catur Japfa FIDE Rated Tousrnament ini diikuti oleh 200 peserta, 60 diantaranya diikuti oleh pecatur remaja usia di bawah 17 tahun.
Ketua PB Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia), GM Utut Adianto pada acara penutupan berharap tahun-tahun mendatang Japfa tetap terus menyelenggarakan turnamen catur klasik ini. Ini adalah catur standar yang menjadi kewajiban di setiap Olimpiade catur.
Dia berharap ada peningkatan peserta di tahun-tahun mendatang, baik dari segi kualitas, maupun kuantitas. Kalau tahun ini hanya diikuti oleh pecatur dalam negeri saja, bagaimana kalau tahun depan bisa mengundang beberapa Grand Master dari luar negeri.
Mungkin lebih punya daya tarik, di samping mengasah pecatur-pecatur Indonesia secara kualitas permainan. Harus diakui dalam turnamen ini, dikarenakan masih pandemi Covid sehingga jumlah pesertanya dibatasi maksimal 200 peserta saja. Kalau dilepas, kata Utut, bisa 500 pecatur yang datang.
Sementara itu, GM Susanto Megaranto memuji pecatur-pecatur yunior dan remaja yang pertarungannya semakin sengit melawan pecatur-pecatur senior. Ia memberi contoh, pecatur yunior dari Sidoarjo Jawa Timur Dziththauly Ramadhan.
Susanto mengatakan anak ini bisa menjadi bintang catur Indonesia. Dia seorang petarung hebat. Susanto mengatakan, dia harus menghabiskan waktu bertarung hampir lima jam untuk bisa mengalahkannya di babak kelima. Luar basa kata Susanto.
Sekarang dia sudah juara yunior kemarin di Sumatera, dan belum lama ini juara di Banten dalam kejuaraan catur non gelar. Mudah-mudahan permainanya bisa berkembang pesat di masa-masa yang akan datang.
(SPnews/Mike Wangge)