BPSDM Jatim Raih Akreditasi Bintang I Tertinggi dari Lembaga Administrasi Negara

Surabaya, suarapembaruan.news – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur, meraih akreditasi Bintang I dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI dengan skor tertinggi 87,94, disusul PPSDMA Kementerian ESDM dengan skor 87,85.
Secara nasional, terdapat 12 penyelenggara pelatihan milik kementerian/ lembaga yang terakreditasi Bintang I. Antara lain PPSDMA Kementerian ESDM (87,85), PPSDM BSSN (85,774), Badan Diklat PKN BPK (85,357), Pusdiklat APU PPT-PPATK (85,275), PPSDM Aparatur Kementerian Perhubungan (83,651), Pusdiklat SDM LHK (83,538), Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama (83,392), Pusjemen Kemhan (82,781), Pusdikmin Polri (82,503), Pusdiklat BIN (81,994), Pusdiklat Setjen DPR (81,891), Pusdiklan Kearsipan ANRI (81,145).
Sementara penyelenggara pelatihan milik pemerintah daerah yang meraih akreditasi Bintang I terdapat enam lembaga. Antara lain BPSDM Jatim (87,94), BPSDM Provinsi Bali (85,196), BPSDM DKI Jakarta (84,708), BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah (82,138), BPSDMD Provinsi Nusa Tenggara Timur (81,682), dan BPSDN Provinisi Sulawes Selatan (81,178).
Kepala LAN RI Adi Suryanto mengatakan, penilaian akreditasi ini merupakan salah satu alat ukur kualitas dan mutu lembaga pelatihan baik yang telah terakreditasi maupun yang belum terakreditasi.
Untuk itu, pihaknya berpesan agar lembaga pelatihan yang telah mendapatkan akreditasi dapat terus mempertahankan prestasinya.
Sedangkan lembaga pelatihan yang belum terakreditasi agar menjalankan lembaga pelatihan sesuai standar mutu pada Peraturan LAN No. 13 Tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Publikasi dan Berbagi Bintang Penguatan Tata Kelola Lembaga Pelatihan secara virtual, Senin (13/12/2021).
Dalam kesempatan itu, turut menjadi nara sumber Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai. Ia, menjelaskan, perolehan akreditasi Bintang I dengan skor tertinggi menjadi penyemangat bagi seluruh ASN BPSDM Jatim.
Menurutnya, untuk memperkuat pengelolaan lembaga pelatihan dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Salah satunya peran media yang dapat memberikan informasi, saran serta kritik bagi pengembangan lembaga pelatihan.
Selain itu, perencanaan program di berbagai penyelenggaraan pelatihan sangat penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap lembaga pelatihan sebagai institusi yang mampu mengembangkan SDM unggul dan profesional. (SPnews/Teguh LR)