CATATAN REDAKSIOPINI

Wanita adalah Mutiara

Oleh: Bangun Lubis (Pemimpin Umum SuaraPembaruan.News)

Wanita adalah mutiara. Semboyan ini tidaklah berlebihan ditujukan bagi wanita Islam. Mereka haruslah terpelihara, ternaungi dan terayomi. Terpelihara dari seluruh yang dapat membuatnya sedih,  ternaungi dari prilaku yang menimbulkan dosa dan terayomi dari sikap orang lain yang tidak peduli.

Wanita Islam hendaklah terjaga hatinya dan fisiknya. Ia tak boleh tergores oleh rasa sedih. Ia juga harus merasa nyaman dan aman disisi pria, anak apalagi orangtuanya. Wanita Islam tak obahnya kekuatan luar biasa dalam lingkungan Islam. Berlemah lembutlah kalian kepada wanita. Jangan membuat ia menangis.

Allah berfirman: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ” (Qs. Ali Imran: 159)

Ayat Allah ini, tentu tidak ditujukan hanya kepada wanita sahaja. Namun ternyata ayat ini telah memberikan inspirasi kepada orang agar bersikap lemah lembut kepada orang lain, apalagi wanita Islam yang secara fitrahnya, wanita  memang memiliki kelembutan dan sangat cepat bersedih bila hatinya tergores sedikit pun. Kelembutan itu, ibarat, seperti Allah mensifati Rasulullah Shollollohu Alaihi Wassallam, yang penuh dengan kelemah lembutan.

Islam memberikan julukan kepada mereka sebagai wanita soleha. Wanita yang mampu menjaga martabat dan adabnya.  Islam menempatkan wanita dalam posisi yang sangat terhormat. Dalam surat Luqman ayat 14, Allah berfirman, bagaimana sosok ibu sebagai seorang wanita terheormat yang harus dimuliakan.

Hormati Wanita

Firma Allah : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.’’( QS. Luqman : 14 )

“Dari Abu Hurairah, dia berkata, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”

Dalam kitab Fath al-Bari karya Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dijelaskan perkara Rasul menyebut Ibu sebanyak tiga kali.  Sebagaimana yang dikutip dari Ibnu Battal, Imam Ibnu Hajar, menjelaskan bahwa sosok ibu, adalah wanita yang  merupakan luar biasa mulia di mata Islam bagi Rasulullah SAW dan tentunya bagi umat Islam.

Menurutnya, disebutnya nama ibu sebanyak tiga kali karena umumnya ibu telah melewati tiga kesulitan dalam hidup. Antara lain ketika mengandung, melahirkan, hingga menyusui. Sedangkan sosok ayah memang memiliki andil yakni dalam hal pendidikan dan nafkah bersama-sama dengan ibu. Ibu memiliki peran yang sama dengan ayah dalam mendidik karakter anak.Sosok ibu begitu dimuliakan oleh agama berkat perjuangannya.

 Allah Melindungi Wanita

Allah melindungi wanita dengan cara menjaganya, Allah menganjurkan wanita untuk berada di rumah kecuali jika terdapat keperluan yang diijinkan oleh syariat islam dan mendapat ijin dari suaminya. Hal demikian bertujuan untuk melindungi wanita dari segala marabahaya. “Dan hendaklah kalian menetap di rumah kalian serta janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang orang jahiliyah dahulu”.(QS Al Ahzab : 33)

Baca Juga :  Dosa Menempel Pekat: Sini Sa Perkosa Ko, Kata-Kata Paling Menyayat Hati Bagi Jurnalis Perempuan

Bahkan dalam, Firman Allah sebagaimana surat Al Ahzab : 32,; “Kamu sekalian tidaklah seperti perempuan lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu berbicara hingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya. Dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf”. Allah menganjurkan wanita untuk menjaga diri dengan menjaga tutur katanya, wanita tidak diperkenankan berkata lemah lembut pada lelaki yang bukan muhrimnya, hal itu semata untuk melindungi wanita dari fitnah dan dari perbuatan maksiat.

Ini bisa mengingatkan betapa pentingnya peran wanita. Berbagai permasalahan ibadah, kehidupan, cinta, dan berpakaian yang biasanya sering dikaitkan dengan wanita memang perlu jadi bahan renungan dan pembahasan agar kemuliaan itu tidak luntur. Makanya wanita pun hendaklah juga menjaga diri agar kemuliaan itu tidak menjadi luntur.

Sebagaimana Firman Allah; ‘’ Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. ( (QS an-Nur [24]: 31).

Dalam risalah Islam, Fatimah binti Muhammad menyebut bahwa; “Perhiasan terbaik seorang wanita adalah rasa malunya.” Bahkan, wanita disebut sebagai adalah tiang negara, jika baik wanitanya baik pula negara itu, tetapi jika jelek wanitanya, maka jelek juga negara itu.” (Nabi Muhammad SAW).

Sejumlah syair pun memuliakan mereka, dan disebut,  “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia, adalah istri yang sholehah”.  Islam menaikkan derajat wanita dari dasar bumi hingga pada akhirnya surga diletakkan di bawah kakinya.

Makanya sesungguhnya Pria mengimpikan wanita sempurna. Wanita menginginkan pria sempurna. Memang Allah menciptakan mereka untuk menyempurnakan satu sama lain. Wanita Islam memang membutuhkan perjuangan untuk menemui derajat kemuliaan, sebagaimana dia harus menjaga kemaluannya, menaati suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya, “Masuklah ke surga.” (HR. Ahmad). Hasis ini, menunjukkan wanita yang baik, pastilah masuk surga jannatunnaim.

Berbagai untaian kata tentang ibu yang merupakan adalah sosok wanita yang mulia dijuluki juga sebagai tempat belajar, Dikatakan, setiap Ibu adalah Madrasah bagi anak-anaknya.”  Bahkan , wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan kamu lepas semaumu. Mereka terhormat dan memiliki haknya, kata  Umar bin Khattab.  “Wanita itu sama seperti bunga. Mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik, dan penuh kasih sayang., ujar   Ali bin Abi Thalib.‘’... dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) (QS. An Nur: 26)

Baca Juga :  Politik Uang Perlu Ketegasan Hukum

” Seandainya seorang wanita penghuni surga melongok ke bumi. niscaya surga sampai bumi terang bercahaya dan seluruh bumi semerbak wangi karena bau harum tubuh wanita tersebut. Sungguh kerudung yang dipakai oleh wanita penghuni surga itu lebih baik dari pada dunia dan semua isinya.” ( HR. Bukhari ).

Wanita yang mana itu? Tentu mereka yang di mata Allah adalah wanita yang menjaga kehormatan dirinya. Bagaimana agar mereka bisa terhormat dan lebih mulia, tentu mereka haruslah menjaga dirinya dan hatinya.

Alquran memerintahkan kepada kaum wanita untuk menutup aurat. Allah SWT berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS al-Ahzab [33]: 59).

Ini tentu hanya satu dari sekian banyak perihal yang diperlu dilakukan wanita, agar kemuliaan dirinya terus terjaga dan tetap menjadi mutiara bagi Islam. Rasulullah SAW. bersabda dalam sebuah hadits yang artinya: “Jauhilah berdua-duaan dengan perempuan (yang bukan istri dan mahram). Demi Zat yang diriku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah berdua-duaan seorang laki-laki dengan seorang perempuan lain kecuali syaitan masuk di antara mereka berdua” (H.R. Thabrani)

Jelas sekali bahwa Allah dan Rasul-Nya memberikan tuntunan tentang cara menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan masalah seksual misalnya. Seseorang tidak hanya harus menjauhkan dirinya dari perzinaan, tetapi juga menghindari segala sesuatu yang akan mengantarkannya kepada perzinaan. ‘’  Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan٧٢ yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Q.s. al-Isra’ [17]: 32).

Kalau dia melakukan perbuatan yang mendekati perzinaan, misalnya pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan, berkumpul dan dalam permainan yang menyatukan wanita dengan pria yang bukan mahram, maka nama baik dan kehormatannya akan tercemar. Sekalipun dia tidak melakukan perzinaan, tetapi masyarakat akan mudah menuduhnya telah melakukan maksiat.

Dan para lelaki pun harus menjaganya, sebagama inti dari surat  An Nisa : 34 ; Wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sebab itu Allah menciptakan lelaki untuk menjaga dan melindunginya, Allah memerintahkan lelaki untuk memuliakan istrinya dengan cara kasih sayang dan kesabaran. Suami itu pelindung bagi wanita (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki laki) di atas sebagian yang lain (wanita)”.

Lelaki adalah pelindung tentunya bagi wanita yang sangat diharapkan ikut serta dalam memuliakan wanita Islam. Wanita Islam tentunya harus bisa menjaga diri dari segala macam yang mengarah kepada keburukan, baik bergaul, apalagi kepada ayah dan ibumu, serta suamimu jika engkau telah menikah. Jaga dirimu dan hatimu agar tetap menjadi mutiara yang dimanapun berada akan tetap dimuliakan Allah.(*)

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button