REGIONAL

Bencana Putting Beliung Landa Kabupaten Madiun dan Bojonegoro

Madiun, suarapembaruan.news –  Bencana alam angin kencang puting beliung (ulur-ulur) melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Madiun dan Bojonegoro. Provinsi Jawa Timur, dua hari terakhir, Rabu (15/12) dan Kamis (16/12) sore. Kendati cuaca hujan, namun detik-detik muncul dan mengganasnya terjangan putting beliung itu sempat direkam warga dengan kamera ponsel dan viral setelah di upload di youtube. Dari Madiun BPBD setempat melaporkan, bencana itu mengakibatkan sedikitnya sebanyak 515 unit rumah penduduk di empat wilayah Kecamatan di Kabupaten Madiun, rusak dan 7 orang penduduk lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi yang dikonfirmasi semalam menyatakan, bencana angin puting beliung melanda empat kecamatan di Kabupaten Madiun. Di antaranya Kecamatan Jiwan, Kecamatan Madiun, Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Wonoasri. “Data sementara empat kecamatan yang terdampak akibat puting beliung tadi sore. Empat kecamatan itu yakni Jiwan, Madiun, Sawahan dan Wonoasri,” ujar Zahrowi, Kamis (16/12/2021).  BPBD mencatat, dari keempat kecamatan itu, dilaporkan sebanyak 515 unit rumah mengalami kerusakan.

Menurut dia, tidak hanya rumah, delapan fasilitas umum seperti Kantor Polsek, tempat ibadah dan gedung sekolah juga mengalami kerusakan. Rata-rata rumah yang terdampak mengalami kerusakan pada bagian atap. Kondisi itu terlihat dari banyaknya genteng yang berjatuhan ke tanah.Ditegaskan, angin robut yang menyapu rumah warga hanya berlangsung sekitar lima menit. Ditambahkan, sesuai keterangan dari BMKG, kecepatan angin puting beliung itu sekitar 64,4 km/jam. “Kebanyakan atap rumahnya rusak karena disapu angin puting beliung dengan kecepatan sekitar 64,4 km/jam selama lima menit,” kata Zahrowi sambil menambahkan,  korban luka akibat bencana tersebut sebanyak tujuh orang. Mereka rata-rata tertimpa material bangunan atap yang roboh setelah angin puting beliung menyapu wilayah terdampak.

Menurut dia, penduduk yang mengalami luka kemudian mendapatkan pengobatan dari fasilitas puskesmas terdekat. Diperkirakan, total kerugian akibat bencana itu senilai Rp 955 juta.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur melakukan pendataan jumlah kerusakan dan kerugian akibat bencana angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun itui sebesar Rp 955 juta. Sesuai data, empat kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Jiwan tepatnya di Desa Teguhan dan Desa Ngetrep. Kecamatan Madiun tepatnya di Desa Dimong dan Desa Sirapan. Kemudian Desa Sidomulyo di Kecamatan Sawahan, dan paling banyak di Kecamatan Wonoasri tepatnya di Desa Sidomulyo, Ngadirejo, Plumpungrejo, dan Jatirejo. Tim kaji cepat BPBD Kabupaten Madiun melaporkan kebutuhan mendesak saat ini adalah terpal, matras, sembako, selimut, dan tikar.

Baca Juga :  Khofifah Komitmen Kembangkan Kompetensi dan Profesionalitas Widyaiswara

Selain itu, pada Kamis pagi hingga siang juga diadakan giat kerja bakti seluruh elemen masyarakat bersama TNI, Polri, dan relawan untuk membantu membersihkan dan memperbaiki rumah warga yang terdampak.

Bupati Madiun Ahmad Dawami yang dikonfirmasi sebelumnya usai meninjau lokasi terdampak bencana dan menginstruksikan OPD terkait untuk melakukan penanganan lebih lanjut.

Bahkan Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono yang didampingi Sekda Kabupaten Madiun Tontro Pahlawanto juga meninjau korban bencana di Desa Sidomulyo Kecamatan Wonoasri, Kamis pagi. “Sesuai data, kerusakan rumah warga mencapai 515 unit. Inilah yang akan kami laporkan ke Ibu Gubernur,” kata Sekda Jatim Heru Tjahjono. Ia mengatakan kunjungannya tersebut atas perintah Gubernur Jatim untuk mengecek langsung rumah warga yang rusak akibat bencana angin puting beliung.

Mengenai bantuan, menurut Sekda Heru sudah ada. Bantuan dari Gubernur berupa sembako, kebutuhan harian maupun perbaikan rumah yang rencananya akan diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (17/12/2021).

“Rencananya bantuan akan diserahkan langsung oleh Ibu Gubernur Jumat besok,” katanya.

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya meliris peringatan dini waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang untuk hari Kamis (16/12) hingga Sabtu (18/12). Adapun wilayah di Jawa Timur yang berpotensi hujan disertai angin kencang antara lain Gresik, Nganjuk, Magetan, Pacitan, Tulungagung, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Pamekasan, Surabaya, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Kabupaten Blitar, Lumajang, Jember, dan Sampang.

BNPB selalu mengimbau kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD, agar selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang maupun angin puting beliung. Kondisi tersebut dapat terjadi atau menyertai saat hujan berlangsung. Selain itu, fenomena cuaca ekstrem tersebut biasa terjadi saat pergantian musim dari musim kemarau ke hujan dan sebaliknya.

Menurut Camat Wonoasri, Heri Kurniawan ada empat desa terdampak angin puting beliung yakni, Desa Sidomulyo, Ngadirejo, Jatirejo dan Plumpungrejo. “Angin puting beliung ini menyebabkan 277 rumah warga rusak berat dan ringan, termasuk kantor mapolsek wonoasri,” kata camat sambil membenarkan, angin itu menerjang tiga desa di kecamatan Wonosari Kabupaten Madiun. Sebanyak 208 rumah dilaporkan rusak akibat angin yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. “Angin puting beliung dilihat warga di persawahan dan kencang hingga ke pemukiman warga di kecamatan Wonosari. Sekitar 208 rumah kita data mengalami terdampak,” ujar Kapolsek Wonoasri Iptu Agustinus Dwi Tjahjono menambahkan. Sebanyak 208 unit rumah terdampak angin puting beliung tersebut, kata Agustinus, tersebar di tiga desa di kecamatan Wonosari. Ketiga desa tersebut, lanjut Agustinus, yakni Desa Ngadirejo, Sidomulyo, dan Plumpungrejo. Dan yang paling parah adalah Desa Sidomulyo.

Baca Juga :  Pemprov Jatim Raih  Anugerah  Simpul Jaringan Terbaik Nasional 2021

Di Bojonegoro

Waspada Hujan dan Petir

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman websitenya meliris peringatan dini waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang untuk hari Kamis (16/12) hingga Sabtu (18/12). Adapun wilayah yang berpotensi hujan disertai angin kencang antara lain Gresik, Nganjuk, Magetan, Pacitan, Tulungagung, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Pamekasan, Surabaya, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Kabupaten Blitar, Lumajang, Jember dan Sampang.

BNPB juga mengimbau kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD, agar selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti angin kencang maupun angin puting beliung. Kondisi ini dapat terjadi atau menyertai saat hujan berlangsung. Selain itu, fenomena cuaca ekstrem tersebut biasa terjadi saat pergantian musim dari musim kemarau ke hujan dan sebaliknya.

Puting beliung atau ulur-ulur selain terjadi di Madiun juga di Kabupaten Bojonegoro. Puting beliung terjadi di persawahan di desa Mojosari, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro. Menurut Kepala BPBD Bojonegoro Ardian mengatakan angin puting beliung diketahui awalnya dari arah timur perkampungan desa. Angin itu berjalan memusar dari atas ke bawah hingga lidahnya jatuh di area persawahan warga. “Iya tadi ulur ulur terjadi di timur kampung. Alhamdulillah jatuhnya di persawahan, sehingga tidak merusak rumah warga,” ujar Muhadi. Sementara Tidak ada laporan rumah atau bangunan fasilitas umum yang terdampak karena ujung lidah ulur-ulur berada di tengah areal persawahan,” ujar Ardian. (SPnews/Aries Sudiono)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button