Hadapi Omicron, Sultan Perintahkan RS dan Oksigen Disiapkan

Yogyakarta, suarapembaruan.news – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 paska Natal dan tahun baru termasu ancaman varian baru Omicron, dengan menyiagakan rumah sakit rujukan Covid-19 serta meningkatkan persediaan oksigen.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X seusai mendengarkan arahan Presiden RI Joko Widodo secara virtual, Kamis (16/12/2021) sore mengatakan, ada beberapa hal yang disampaikan Presiden kepada para Gubernur yakni terkait antisipasi Natal 2021 dan tahun baru 2022, antara lain, Pemda diminta memastikan ketersediaan oksigen di rumah sakit, dan obat-obatan, jika terjadi lonjakan kasus paska libur Natal dan Tahun Baru. Diketahui, varian Omicron sudah masuk Indonesia, sehingga Pemda diminta untuk melakukan antisipasi.
Sri Sultan HB X, menjelaskan, Presiden Jokowi menyebutkan, Omnicron telah ada di Indonesia, dan penularannya sangat cepat. “Hati-hati, karena penularannya hanya dalam waktu tiga hari, memang cepat naiknya,” kata Sultan.
Untuk itu, DIY menyiapkan beberapa langkah, antara lain mempercepat vaksinasi bagi wilayah yang masih di bawah 70 persen. Demikian juga dengan vaksinasi anak, DIY juga akan berusaha untuk mempercepat jangkauan.
“Tracing dan testing juga harus terus dijalankan dengan baik,” ucap Sultan.
Selain itu, Sultan juga memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie agar menyiapkan rumah sakit dan menghitung kebutuhan oksigen.
“Jika kebutuhannya (oksigen) sudah besar, ya harus mengambil dari tempat lain. Saya ingatkan jangan lengah, setiap rumah sakit disiapkan, cek oksigen serta obat Yang penting kami coba mempersiapkan dengan baik. Tidak hanya rumah sakit, tapi juga di tempat isolasi terpadu, kami siapkan,” tegas Sultan.
Sultan juga mengatakan, berdasarkan arahan presiden, ada tiga hal yang perlu ditingkatkan dan diwaspadai. Pertama, memastikan berjalannya protokol kesehatan dengan pengawasan, kontrol lapangan terutama pada daerah atau tempat yang memiliki interaksi tinggi.
“Baik itu di mal atau pertemuan-pertemuan yang menimbulkan kerumunan,” ujar Sri Sultan.
Percepatan vaksinasi, lanjut Sutan, meskipun Sabtu (18/12/2021) mendatang siswa sudah libur sekolah, namun untuk mempermudah pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan tatap muka terbatas.
“Sebab jika libur nanti kita kesulitan proses vaksinasi dan tidak terkontrol,” ucap Sultan.
Upaya selanjutnya, perlu dilakukan testing dan tracing kontak erat. Sebab, potensi masuknya Omicron adalah dari orang luar yang masuk ke DIY.
Sementara, untuk shelter, Sultan juga memerintahkan Dinas Sosial dan PU segera menyiagakan kembali shelter milik Dinas. “Bed dan sebagainya masih ada, hanya perlu menyiapkan tenaga kesehatan,” terang Sultan.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani menyampaikan, sampai sejauh ini, varian baru virus corona tersebut belum terdeteksi di Kota Yogya, namun antisipasi dan pencegahan harus dilakukan sejak dini.
” Dari hasil penelitian itu tidak ditemukan, masih delta. Makanya, kita harus antisipasi, karena menjelang akhir tahun juga, dan di penghujung 2021, tracing, testing, dan treatment (3T) akan lebih ditingkatkan,” ucapnya.
Dikatakan, 3T akan terus dilakukan pada kelompok-kelompok berpotensi besar terpapar Covid-19, seperti tenaga kesehatan kemudian petugas di Malioboro. Selain itu, test acak juga akan digulirkan di Malioboro, untuk mengantisipasi terjadi lonjakan kasus baru.
Dijelaskannya, meski PPKM Level 3 serentak se-Indonesia batal dilaksanakan, syarat-syarat perjalanan tetap wajib diperhatikan para pelancong. Sehingga, pihaknya pun berupaya memastikan kesehatan semua wisatawan.
Berkaca dari pengalaman tahun lalu, Malioboro selalu dipenuhi pengunjung saat malam pergantian tahun. “Rata-rata mereka yang ditemukan terpapar Covid-19 berasal dari pelaku perjalanan luar daerah, atau skrining. Sehingga, bukan karena sakit itu,” imbuh Amel.
Lebih lanjut, ia berharap, dengan ditemukannya varian omicron di Indonesia, masyarakat dapat tersadar, bahwa situasi pandemi belum berakhir. (SPnews/FSE)