Demi Pemulihan Ekonomi, Jambi Tingkatkan Perhatian Pembangunan Daerah Transmigrasi
Jambi, suarapembaruan.news – Wilayah permukiman trasmigrasi merupakan kekuatan ekonomi andalan di Provinsi Jambi hingga kini. Pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet di setiap wilayah permukiman transmigrasi di Jambi menjadi penopang utama ekonomi rakyat dan daerah kabupaten.
Namun perhatian pemerintah terhadap warga masyarakat daerah trasmigrasi masih kurang. Kurangnya perhatian tersebut antara lain tercermin dari kerusakan-kerusakan jalan ke wilayah permukiman transmigrasi yang masih terjadi hingga kini.
Kemudian bertumbuhnya aktivitas seni – budaya di daerah trasmigrasi, khususnya seni budaya Jawa juga masih kurang. Padahal paguyuban budaya Jawa bertumbuh subur di daerah transmigrasi di Jambi karena warga transmigrasi banyak berasa dari daerah Jawa, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi di bawah kepemimpinan Gubernur Jambi, H Al Haris dan Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani (Ketua Paguyuban Jawa “Wisnu Murti” se-Provinsi Jambi) kini meningkatkan perhatian dan bantuan pengembangan daerah transmigrasi. Perhatian tersebut ditandai dengan peningkatan pembangunan jalan dan bantuan seni – budaya di wilayah transmigrasi.
Gubernur Jambi, H Al Haris ketika mengunjungi komunitas budaya Jawa, Paguyuban Keluarga Jawa (PKJ) Cipta Manunggal Desa Bukit Marau, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Rabu (22/12/2021) mengatakan, pihaknya tahun ini sudah mengalokasikan anggaran Rp 266 miliar untuk pembangunan jalan wilayah trasmigrasi di Sarolangun.
Anggaran tersebut bersumber dari APBD 2021 Provinsi Jambi sekitar Rp 254 miliar dan APBN sekitar Rp 12 miliar. Ruas jalan yang diperbaiki dengan menggunakan anggaran tersebut mencapai 100 kilometer (Km) mulai dari Simpang Pelawan, Singkut – Batang Asai.
“Masalah kerusakan ruas jalan di Simpang Pelawan – Batang Asai ini tidak pernah selesai sejak dulu. Padahal sudah banyak dana yang mengalir untuk pembangunan jalan ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Jambi melakukan kajian ulang untuk pembangunan jalan. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan jalan mencapai Rp 254 miliar,”katanya.
Dijelaskan, selain pembangunan ruas jalan Simpang Pelawan – Batang Asai, Pemprov Jambi juga akan membangun ruas jalan Air Hitam yang kondisinya saat ini memprihatinkan. Selanjutnya pembangunan juga ruas jalan dari Margo ke Air Hitam. Intinya kita menginginkan masyarakat merasa nyaman melalui perbaikan jalan tersebut.
Bantuan Budaya
Sementara itu pada kunjungan ke Desa Bukit Marau, Singkut, Al Haris mengatakan, upaya-upaya pelestarian budaya Nusantara di berbagai daerah di Provinsi Jambi mendapat apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi. Dukungan tersebut diberikan karena pelestarian budaya daerah tersebut termasuk juga pelestarian budaya nasional.
Salah satu kegiatan pelestarian budaya daerah yang mendapat perhatian Pemprov Jambi, yakni pelestarian budaya Jawa di Desa Bukit Marau, Kecamatan Singkut, Sarolangun, Provinsi Jambi. Komunitas budaya Jawa yang mengembangkan budaya tersebut merupakan generasi warga masyarakat Jawa yang awalnya warga trasmigrasi asal Pulau Jawa.
Pada kesempatan tersebut, H Al Haris memberikan bantuan sekitar Rp 349.510.720 kepada komunitas budaya Jawa, Paguyuban Keluarga Jawa (PKJ) Cipta Manunggal Desa Bukit Marau. Dana tersebut bersumber dari bantuan Sarana dan Prasarana Bidang Kebudayaan dari Pemerintah Provinsi Jambi dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Provinsi Jambi.
“Bantuan dari Pemprov Provinsi Jambi ini merupakan salah satu upaya memulihkan perekonomian masyarakat Jambi, khususnya masyarakat Kabupaten Sarolangun. Bantuan tersebut juga mendukung melaksanakan program PEN yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 oleh Pemerintah Pusat. Bantuan itu sebagai salah satu rangkaian kegiatan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat,”katanya.
Al Haris mengharapkan, melalui bantuan tersebut masyarakat di Jambi dapat kembali menyelenggarakan festival kebudayaan sehingga transaksi ekonomi di tengah tengah masyarakat kembali berjalan. Khusus di daerah – daerah transmigrasi seperti Desa Bukit Marau, biasanya jika masyarakat menyelenggarakan acara acara besar, seperti pentas seni – budaya, warga sekitar banyak yang berjualan terutama ibu ibu. Dengan demikian penyelenggaraan kegiatan seni budaya menghidupkan transaksi atau kegiatan ekonomi akan berjalan.
“Kita telah mengetahui, ketika daerah daerah transmigrasi menggelar acara acara besar maka akan banyak masyarakat yang berjualan, khususnya ibu ibu. Ini menandakan adanya transaksi ekonomi di tengah tengah masyarakat dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat,”katanya.
Sementara itu, anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Jambi, H Hasan Basri Agus mengatakan, Al Haris akan mampu memenuhi aspirasi masyarakat untuk membangun Jambi hingga tahun 2024. Melalui berbagai upaya percepatan pembangunan dan pemulihan ekonomi rakyat dan daerah, berbagai pembangunan yang mendapat skala prioritas akan diupayakan bisa tuntas sesuai rencana.
“Prioritas pembangunan Jambi di bawah kepemimpinan Gubernur Jambi, Al Haris, antara lain pembangunan jalan, pemulihan ekonomi rakyat, penuntasan pandemi Covid-19, khususnya vaksinasi. Selain itu Al Haris juga meningkatkan pembangunan wisata dan kebudayaan demi meningkatkan kembali kunjungan wisata ke Jambi,”katanya. (SPnews/Radesman Saragih).