Tahanan Asal Palestina Kabur Dari Rudemin Surabaya

Pasuruan, suarapembaruan.news – Seorang Deteni (tahanan imigrasi orang asing) asal Gaza Palestina, bernama Moin D. Habib bin Habib Mohammad (41), kabur dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya yang berada di Jalan Raya Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jatim, Minggu (2/1/2022) siang.
Lelaki kelahiran Gaza, 25 Maret 1980 itu kabur setelah merampas kunci motor dan mobil dinas jenis Chevrolet Orlando warna hitam yang diparkir di garasi Rumah Detensi Imigrasi dan kemudian keluar dengan menabrak pintu pagar besi gerbang kantor.
Namun mobil dinas plat merah N-1030-SP itu, selang satu jam kemudian ditemukan Polisi terparkir di tepi halaman parkir Masjid Hidayatullah, di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan dalam kondisi rusak parah bagian moncongnya.
Kepala Rumah Detenasi Imigrasi Surabaya, Setyo Budi Wardoyo yang dikonfirmasi, Senin (3/1/2022) mengatakan, kejadian itu berlangsung setelah makan siang, tepatnya sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, petugas melakukan pengecekan blok dan memasukkan para Deteni ke dalam.
Kemudian, petugas kembali menutup blok setelah makan siang. Namun, diduga sudah direncanakan sebelumnya, Moin D. Habib lantas menyusup keluar blok dengan alasan hendak mengambil jemuran pakaian.
Kanit Reskrim Polsek Gadingrejo, Polres Pasuruan Kota, Iptu Koko Rakhmadi yang kini masih melakukan pengejaran dikonfirmasi terpisah semalam mengaku masih mendalami arah kaburnya buronan.
Mempelajari gambar dalam rekaman CCTV masjid, Moin D Habib terlihat santai saat meninggalkan mobil yang dicurinya dari Kantor Rudenim tersebut. Ia berjalan tanpa beban mengenakan peci, kaus hitam dan celana panjang putih sehingga tidak menjadi pusat perhatian masyarakat.
Mobil yang telah rusak ditinggalkan di parkiran masjid dengan.
“Dia dalam rekaman CCTV itu dia terlihat berjalan meninggalkan masjid tanpa beban,” tandas Iptu Koko yang menduga buronan itu mengarah ke Daerah Pandaan.
“Kita masih terus mengejar pelarian Habib,” tegasnya. Menurutnya, kepolisian akan memanfaatkan rekaman kamera CCTV yang terpasang di area Masjid Hidayatullah.
Takmir Masjid Hidayatullah, Muhdi baru menyadari ada mobil plat merah yang rusak bagian moncongnya terparkir di halaman masjid itu justru menjelang maghrib.
“Sempat menjadi tontonan warga juga, namun mobil plat merah itu dikira milik pejabat yang baru kecelakaan,” ujarnya.
Ia baru tahu bahwa mobil itu direbut seseorang Deteni yang melarikan diri dari kantor Rudenim setelah membaca di media sosial. Setelah tahu itu mobil rampasan, saya langsung menghubungi Polsek Gadengrejo, tambahnya.
Setyo Budi mengaku percobaan kabur oleh deteni dengan menggunakan sepeda motor rampasan sempat digagalkan.
Namun imigran gelap itu malah melihat tempat kunci mobil dinas dengan cara merusak tempat penyimpanan kunci mobil. “Kemudian Deteni itu berhasil menguasai mobil dinas yang terparkir di garasi dan membawanya keluar halaman dengan menabrak pagar besi pintu utama kantor,” jelasnya.
Petugas jaga Rudemin menurut aturan bertugas; melaksanakan tugas penindakan, melaksanakan tugas pengisolasian, melaksanakan tugas pemulangan dan pengusiran /deportasi serta melakukan pengawasan terhadap pengungsi dari luar negeri. Ia enggan berkomentar ketika ditanyakan, mengapa petugas jaga tidak dilengkapi senjata api genggam guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Ada lima orang petugas jaga di Pos depan namun mereka tidak berkutik ketika deteni melajukan mobil rampasan menabrak pagar pintu besi bagian depan kantor untuk kemudian kabur. (SPnews/Aries Sudiono)