
Jember, suarapembaruan.news – Romliyah (67), perempuan warga Dusun Teko’an, Dea. Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur, meninggal dunia, tiga hari setelah divaksin Covid-19.
Dinas Kesehatan Jember menyatakan belum ada bukti kematian disebabkan vaksinasi.
Romliyah baru pertama kali divaksin oleh petugas Puskesmas Tanggul dengan menggunakan merek vaksin Pfizer, Senin (10/1/2022).
Ia memiliki riwayat penyakit hipertensi. “Namun dari hasil screening tidak ada kontra indikasi dilakukannya vaksinasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jember Lilik Lailiyah, Jumat (14/1/2022).
Dua hari kemudian, Rabu (12/1/2022), Romliyah mengeluh mual dan muntah. Tenaga kesehatan dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Ia sempat dibawa ke Puskesmas, namun tak menginap. Kemudian pada tanggal 13 Januari 2022, ia jatuh pingsan setelah terpeleset saat akan masuk ke kamar mandi.
“Ia kemudian dibawa ke klinik di Tanggul,” kata Lilik.
Lilik mengatakan, setelah vaksinasi memang ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). KIPI ini bisa karena reaksi terhadap vaksin atau hal lainnya. Namun Lilik tak bisa memastikan kematian itu karena reaksi terhadap vaksin.
“Kemungkinan bisa karena kejadian yang bersamaan dengan vaksinasi atau istilahnya koinsiden. “Artinya apabila beliau tidak vaksin sekalipun, kemungkinan (kejadian yang menimpa Romliyah) juga bisa terjadi, karena ada komorbid atau riwayat penyakit hipertensi,” kata Lilik.
Lilik sudah melaporkan peristiwa ini kepada Komisi Daerah KIPI. Ia percaya bahwa vaksin bukan penyebab kematian Romliyah. “Vaksinnya tidak ada kerusakan. Kedua, prosedur yang dilakukan petugas sudah benar. Ketiga, saat itu yang mendapatkan vaksin tidak hanya satu orang. Tapi orang-orang di seklitarnya mendapat vaksinasi tidak apa-apa, baik-baik saja. Jadi kami punya pemikiran positif, bahwa ini kejadian ikutan bukan karena vaksin,” katanya.
Saat ini cakupan vaksinasi dosis pertama terhadap lansia di Kabupaten Jember masih 48,26 persen. Sementara cakupan vaksinasi dosis kedua 24,51 persen. Total vaksinasi dosis pertama di Jember mencapai 67,15 persen. (SPnews/Aries Sudiono)