Pulang Dari Hongkong 2 PMI Terpapar Omicron

Malang, suarapembaruan.news – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa satu orang warga Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang yang terpapar Covid-19 varian Omicron kini tengah dalam isolasi dan penanganan tim medis secara ketat.
Pasien itu sekarang diisolasi di safe house Kepanjen, Kabupaten Malang dan tengah dilakukan penanganan oleh tim medis.
“Yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron saat ini telah dilakukan isolasi di safe house Kepanjen. Sedangkan 20 orang yang kontak erat dengannya telah dilakukan tracing dan testing,” ujar Khofifah, Senin (17/1/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa pemeriksaan bagi pasien yang terkonfirmasi positif PCR hasilnya akan ditindaklanjuti dengan pengiriman sampel untuk Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikirim ke Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair). WGS ini merupakan sistem untuk memastikan apakah kasus positif PCR merupakan varian Omicron atau bukan. Sampel biasanya diambil berdasarkan CT Value pasien.
Semula WGS dilakukan pada pasien dengan hasil PCR dengan CT Value di bawah 25. Namun per minggu ini arahan dari Kemenkes WGS dilakukan pada kasus positif dengan CT Value di bawah 30.
Total sementara pasien positif virus Omicron di Jatim berdasarkan WGS sebanyak delapan orang, masing-masing Kota Surabaya enam orang, Kota Malang satu orang dan Kabupaten Malang satu orang, katanya.
Khofifah pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Pemprov Jatim bersama seluruh pemerintah daerah, TNI/Polri dan pemangku kepentingan lain telah melakukan langkah antisipasi dan koordinasi sejak November 2021. Hal ini diiringi upaya masif vaksinasi kepada seluruh masyarakat, utamanya vaksin Booster mulai 12 Januari lalu.
PMI Madiun
Sementara dari Kabupaten Madiun dilaporkan telah menerima lagi satu pasien Covid-19 dengan riwayat bepergian dari luar negeri. Pasien tersebut berinisal SK (34), perempuan warga Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Menurut Direktur RSUD Dolopo, Purnomo Hadi, pasien tersebut merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru balik dari Hongkong.
“Yang bersangkutan sudah melakukan karantina 14 hari di Jakarta serta melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dengan hasil negatif sebelum pulang ke Kabupaten Madiun. Namun saat dilakukan tes antigen di Kabupaten Madiun yang bersangkutan dinyatakan positif. Karenanya setelah kami tes PCR ternyata hasilnya juga positif,” ujar Purnomo, Senin (17/1/2022).
Menurut dia, sekarang ini RSUD Dolopo tengah merawat lima pasien Covid-19. Dari jumlah tersebut, pasien pertama merupakan pasien Covid-19 Varian Delta. Sedang pasien kedua berinisial SA (25) merupakan pasien Covid-19 varian Omicron asal Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan yang juga merupakan PMI yang baru pulang dari Hongkong. Sedangkan pasien ketiga adalah orang tua SA dan pasien keempat adalah calon suami SA, ujar Purnomo.
Menurut dia, per hari Senin itu, RSUD Dolopo akan mengirimkan tiga sampel swab untuk dilakukan tes Whole Genome Sequencing (WGS). Ketiga sampel swab tersebut adalah sampel hasil swab SA, lalu orang tua SA, dan calon suami SA.
Awalnya
Semula seorang gadis di Madiun positif terjangkit Covid-19 varian Omicron. Perempuan usia 25 tahun ini telah dirawat dan karantina di RSUD Dolopo Madiun sejak Jumat (7/1/2022) baru lalu. Direktur RSUD Dolopo dr Purnomo Hadi, menjelaskan, satu pasien diduga terpapar Covid-19 varian Omicron itu berinisial SA. Setelah dilakukan pemeriksaan berkelanjutan di Lab Unair Surabaya ini mengarah pada varian Omicron,” kata Purnomo.
Pasien berasal asal Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, yang baru pulang dari Hongkong tempatnya bekerja sebagai pekerja migran.
Purnomo menjelaskan, SA diketahui positif Covid-19 setelah menjalani tes antigen di salah satu Puskesmas sepekan sebelumnya.
Perempuan itu diwajibkan menjalani tes bebas Covid-19 karena akan menggelar hajatan pernikahan. Setelah dinyatakan reaktif berdasarkan tes cepat antigen, SA dirujuk ke RSUD Dolopo. SA lalu menjalani pemeriksaan tes usap PCR dan dinyatakan positif Covid-19.
Hasil pemeriksaan itu dibawa ke Laboratorium Unair Surabaya, hasilnya mengarah kepada varian Omicron. Purnomo sengaja membawa sampel itu ke Laboratorium Unair karena pasien tersebut memiliki CT Value rendah, di angka 24.
Meski begitu, untuk memastikan pasien itu terkonfirmasi positif Omicron, harus ada pemeriksaan lanjutan dari Kementerian Kesehatan. Sat ini, pasien itu dalam kondisi sehat. Pasien itu ditempatkan di ruang isolasi khusus. “Pasien ini kondisinya bagus dan tidak bergejala,” jelas Purnomo.
Namun Purnomo meminta warga tidak panik dengan temuan satu pasien diduga terpapar Omicron. Pasalnya aneka varian Covid-19 dari Delta hingga Omicron tidak bisa dihindari. Apalagi saat ini varian Omicron penyebaran sudah terjadi di berbagai negara di dunia.
Karenanya ia minta warga meningkatkan kewaspadaannya untuk menjaga Prokes. Tak hanya itu, daya tular Omicron lebih masif dari varian lain. Hanya saja daya serang ke organ tubuh manusia sifatnya rendah bagi warga yang sudah divaksin. Omicron, menurutnya tidak bisa dihindari karena penularannya sangat kuat yakni lima kali daripada varian lain, ujar Purnomo.
Booster
Pemerintah Kabupaten Madiun tengah menyiapkan regulasi untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 ketiga atau vaksinasi booster. Selain itu, Pemkab Madiun juga tengah melakukan sosialisasi kepada fasilitas kesehatan (faskes) serta tenaga kesehatan (nakes) sebelum melaksanakan vaksinasi booster. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Anis Jaka mengatakan, jika sesuai dengan rencana, vaksinasi dosis ketiga ini bisa dimulai pada, Senin (17/1/2022).
“Untuk sementara, sasaran yang diutamakan adalah lansia dan masyarakat rentan. Tapi kalau masyarakat umum ada yang mendapatkan undangan dari PeduliLindungi, ya boleh”, ujar Anis sambil menambahkan, lansia yang ditargetkan menjadi penerima vaksinasi booster adalah yang berumur lebih dari 60 tahun.
Selain itu, katanya lagi, jarak waktu vaksinasi kedua dengan booster ini minimal 6 bulan. Jangan lupa saat mau vaksin bawa tiket atau kartu vaksinasi dosis kedua agar diketahui jadwalnya, katanya.
Khusus untuk vaskinasi booster, Dinkes Kabupaten Madiun akan menggunakan vaksin Pfizer. Menurut Anis, stok vaksin Pfizer masih banyak dan harus segera digunakan sebelum masuk masa kedaluwarsa. Saat ini, Dinkes Kabupaten Madiun masih mempunyai 1.449 vial vaksin Pfizer. Di mana setiap vialnya berisi 12 dosis.
Namun demikian, tidak semua vaksin Pfizer tersebut digunakan untuk vaksinasi booster, karena ada juga yang digunakan untuk vaksin dosis kedua. Anis memastikan tidak ada masalah jika pada vaksinasi primer (dosis pertama dan kedua) menggunakan Sinovac atau AstraZeneca lalu pada vaksinasi booster menggunakan Pfizer. Karena dalam vaksinasi menggunakan metode homologous (vaksin yang sama dengan dosis satu dan dua) dan heterologous (vaksin yang berbeda dengan dua suntikan sebelumnya).
“Yang perlu diingat juga, untuk vaksinasi booster ini, dosis yang digunakan adalah setengah dari dosis semula (dosis 1 dan dosis 2),” katanya sambil menambakan, jika pada vaksinasi dosis pertama dan kedua setiap suntikannya berisi 0,3 mililiter, pada dosis ketiga ini hanya 0,15 mililiter. Itu sudah sesuai dengan arahan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu, menurut Anis stok vaksin untuk dosis ketiga ini sangat aman. Namun yang perlu diingat, saat ini para nakes juga sedang fokus untuk mengejar vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun yang mana sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Jadi untuk kekuatan vaksinasi harian, kami sangat tergantung kekuatan Puskemas masing-masing, terutama nakesnya,tandas Anis. (SPnews/Aries Sudiono)