Sidoarjo, suarapembaruan.news – Seorang pelajar BS (18) warga Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jatim harus berurusan dengan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Sidoarjo.
Pelajar sebuah sekolah swasta tingkat atas di Waru itu dilaporkan oleh tetangganya, MU (50), ibu rumah tangga yang selama ini dianggap sebagai ibunya.
Menurut MU, peristiwa pemerkosaan itu sendiri terjadi pada, Sabtu (15/1/2022) sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu korban, perempuan berumur 20 tahun berada di rumah sendiri dan sedang tidur di ruang tengah. Tiba tiba terlapor datang masuk dengan cara melompat cendela kamar yang tidak dikunci dan langsung membekap mulut korban.
Pelaku memegangi kedua tangan korban kuat-kuat. Lutut pelaku menekan perut korban hingga sulit bernafas.
Terlapor juga mengancam agar korban melayaninya. Jika korban berteriak, BS menggertak mengancam akan membunuhnya. Korban tidak mampu melawan ketika pelaku melucuti pakaiannya. Terlapor pergi meninggalkan korban melalui pintu samping rumah pelapor.
“Peristiwa aib yang menimpanya kemudian diungkapkan ke MU yang dianggapnya sebagai sebagai pngganti orang tuanya. Selanjutnya MU membantu melaporkan kasus yang menimpa korban ke Polresta Sidoarjo,” ujar Zainal, salah satu tokoh masyarakat setempat, Selasa (18/1/2022).
Dikatakan, pasca laporan dan penyelidikan, pihak terlapor juga sudah diamankan oleh polisi dan dibawa ke Polresta Sidoarjo untuk proses lebih lanjut.
Sumber lain menyebutkan, saat terlapor menyelinap masuk ke rumah pelapor, pelapor sempat kaget. Ada apa masuk rumah tanpa permisi. Bahkan pelapor juga mempersilakan terlapor kalau mau mengambil barang berharga dalam rumah, asal tidak melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap pelapor.
Namun terlapor tetap melakukan aksi kejinya terhadap perempuan yang bekerja di sebuah perusahaan ternama di Surabaya itu.
Terpisah, Kasubag Humas Polresta Sidoarjo Ipda Tri Novi Handono secara terpisah membenarkan adanya laporan kasus tersebut. “Tersangka sudah diamankan dan kini kasusnya masih dalam poses,” ujar Ipda Tri Novi Handono. (SPnews/Aries Sudiono)
