NASIONAL

Kementerian Pariwisata Telusuri Jejak Peradaban Budaya Tertinggi di Candi Muarojambi

Jambi, suarapembaruan.news – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) kini menelusiri jejak peradaban tertinggi pendidikan dan budaya di situs purbakala Candi Muarojambi, Desa Muarojambi, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Candi Muarojambi yang memiliki luas sekitar 2.612 hektare (ha) diperkirakan terbentuk sejak Abad VII tersebut dinilai lebih tua dibandingkan Candi Borobudur yang dibangun Abad VIII.

“Jadi Jambi ini adalah provinsi yang memiliki sejarah institusi pendidikan tertua di Indonesia, yaitu Komplek Candi Muarojambi. Candi Muarojambi merupakan pusat pendidikan Buddha tertua di Asia Tenggara. Di sinilah pendidikan yang berbasis pendidikan tinggi yang menghasilkan kreativitas- kreativitas dan imajinasi,”katan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno pada Sosialisasi Keputusan Menteri Desa Kreatif, Festival Kopi dan Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Desa Kreatif dan Inovatif (ADKI) Provinsi Jambi di Gedung Putih Grand Kemas Jambi, Kota Jambi, Rabu (2/3/2022).

Menurut Sandiaga Uno, Kemenparekraf memilih Provinsi Jambi menjadi proyek pengembangan wisata desa mandiri dengan penuh pertimbangan. Kemenparekraf ingin mengembangkan traces of civilization, yaitu jejak tentang peradaban yang sebetulnya adalah bagian dari pengembangan destinasi super prioritas Borobudur.

“Tetapi ternyata jejak peradabannya itu ada di Candi Muarojambi. Di Jambi juga ada beberapa Geopark termasuk Kerinci, di mana ada produk ekonomi kreatif yang kita kenal dengan kopi Kerinci dan juga teh yang diminum oleh Ratu Elizabeth,”jelasnya.

Dikatakan, branding-branding (merk dagang) tersebutah yang akan dikembangkan. Value–value (nilai) inilah yang nantinya akan menjadi destinasi wisata tersendiri, bukan hanya destinasi pariwisata tetapi juga sentra ekonomi kreatif.

Baca Juga :  Cara Bertani dengan Pemanfaatan Teknologi Bentuk Neo Marhaen

Sandiaga Uno mengatakan, pengembangan destinasi wisata Candi Muarojambi akan menjadi satu kesatuan dengan pengembangan dengan Candi Borobudur. Begitu destinasi wisata Candi Muarojambi menjadi menjadi pusat wisata edukasi, hal tersebut akan turut mendorong omset produk – produk pelaku ekonomi kreatif seperti produk produk ekraf yang dikembangkan Nekno. Sehingga membuka lapangan kerja dan peluang usaha.

“Kami hadir di sini untuk memberikan keyakinan dan optimisme pada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bahwa ekonomi akan segera bangkit,”ujarnya.

Dikatakan, dalam waktu dekat, kita akan menyelenggarakan forum kerja sama multilateral (berbagai negara) Presidensi G – 20. Pada kesempatan tersbeut nantinya banyak event internasional lainnya yang digelar, termasuk Moto GP. Untuk itu Kemenparekraf mendorong pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif di Jambi. Berbagai even wisata di Jambi akan didukung Pemerintah Pusat untuk membangkitkan ekonomi daerah dan rakyat Jambi.

“Ini bukan kali pertama saya di Jambi dan saya sudah beberapa kali, ada even berbasis wisata budaya ada even berbasis wisata alam ada juga even yang berbasis olahraga jadi ini yang akan kita kembangkan kedepan. Jadi semangat teman – teman pelaku UMKM di Jambi kita akan segera bangkit,” katanya.

Situs purbakala Candi Muarojambi di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. (Ist).

Desa Wisata

Sementara itu, Gubernur Jambi , Dr H Al Haris, SSos mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi siap mengembangkan desa-desa kreatif sebagai salah satu upaya mempercepat pemulihak ekonomi rakyat di tengah pandemi Covid-19 yang masih berkepanjangan. Pemerintahan desa dan generasi muda di Jambi akan didorong menciptakan kreatifitas mengembangkan perekonomian berbasis rakyat, termasuk ekonomi kreatif di dunia pariwisata.

Baca Juga :  Jumlah Korban Tewas Bertambah Menjadi 34 Jiwa dan 3.697 Jiwa Pengungsi

Menurut Al Haris, Pemprov Jambi menyambut baik Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Nomor: KM/107/KD.03/2021 tentang Panduan Pengembangan Desa Kreatif. Keputusan Menparekraf tersebut bertujuan membangkitkan ekonomi desa, mengurangi kemiskinan serta berkontribusi meningkatkan pendapatan daerah, yakni Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Kebijakan tersebut juga, lanjut Al Haris, memberikan harapan baru bagi warga di desa untuk menciptakan inovasi dan kreatifitas yang pelakunya pasti generasi muda. Pemprov Jambi mengharapkan Jambi memiliki desa-desa mandiri, dengan melibatkan dan mendorong pemerintah desa untuk berani menciptakan banyak hal-hal kreatif dengan melibatkan generasi muda yang ada di desa.

“Dengan demikian nantinya akan muncul desa-desa kreatif dari para generasi muda yang kreatif,”tambahnya.

Al Haris menjelaskan, Provinsi Jambi saat ini tengah mengembangkan desa-desa wisata yang mempunyai potensi mulai dari wisata alam, buatan dan budaya. Jumlah desa wisata di beberapa kabupaten di Jambi saat ini mencapai 52 desa. Desa wisata tersebut sebagian berstatus desa rintisan, berkembang dan maju atau mandiri. Pemprov Jambi terus melakukan pemmembinaan dan mengembangkan desa – desa wisata tersebut agar menjadi desa-desa wisata yang maju dan mandiri.

“Kami menyadari, selain pembinaan juga perlu dukungan infrastruktur dasar baik berupa infrastruktur jalan, penyediaan air bersih, penataan kawasan dan infrastrukur pendukung lainnya. Untuk itu, kami mengharapkan dukungan dan sinergi program dari pemerintah pusat dalam pemenuhan infrastruktur dasar tersebut,”katanya. (SPnews/Radesman Saragih).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button