Candi Muarojambi Butuh Sentuhan Profesional

Jambi, suarapembaruan.news – Destinasi wisata sejarah Candi Muarojambi di Desa Muarojambi, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi masih perlu dikelola lebih profesional agar destinasi wisata tersebut semakin diminati wisatawan nusantara dan mancanegara. Tanpa pengelolaan professional, daya tarik Candi Muarojambi seperti nilai sejarah, religi dan budayanya sulit dijual kepada wisatawan.
Demikian salah satu pemikiran yang mengemuka dalam dialog mengenai pengembangan Candi Muarojambi antara Gubernur Jambi, Dr H l Haris, SSos, MH dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno di Desa Wisata kawasan Candi Muarojambi, Muarojambi, Kamis (3/3/2022).
Menurut Sandiaga Uno, komplek situs purbakala Candi Muarojambi memiliki daya tarik yang luar bias ajika dilihat dari sejarahnya. Candi tersebut merupakan pusat pendidikan agama Buddha tertua di Asia Tenggara yang dibangun pada Abad VII. Areal kawasan percandian Muarojambi juga yang memiliki luas sekitar
2.612 hektare (ha) termasuk kawasan candi terluas di Indonesia.
“Selain itu jarak candi ini dari Kota Jambi hanya sekitar 30 kilometer (Km) dengan jarak tempuh sekitar setengah jam dari Kota Jambi. Jika candi ini dikelola lebih professional, segala fasilitas akomodasi, dokumentasi dan hiburan tersedia, candi ini akan menjadi tujuan wisata andalan di Jambi,”katanya.
Sandiaga Uno meminta Pemprov Jambi memebnahi desa wisata Muarojambi agar menjadi desa wisata berkualitas dan bisa menjadi 50 desa wisata terbaik di Tanah Air. Kemenparekraf menginginkan masyarakat Jambi, khususnya yang ada di daerah pedesaaan yang memiliki objek wisata agar segera bangkit secara ekonomi.
“Untuk itu kami (Kemenparekraf) terus mendorong agar adanya desa – desa wisata seperti desa wisata Muarojambi ini guna membantu membangkitkan perekonomian. Kami mengharapkan pemerintah daerah di Provinsi Jambi untuk terus meningkatkan kualitas dan tetap menjaga desa wisata ini sehingga bisa masuk dalam 50 desa wisata terbaik se Indonesia,”katanya.
Dikatakan, pembangunan kawasan Candi Muarojambi menjadi destinasi unggulan membutuhkan kerja sama dan kolaborasi. Baik dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terkoneksi satu sama lain.
“Kita harapkan kawasan Candi Muarojambi ini bisa menjadi destinasi wisata unggulan yang berkualitas seperti halnya Candi Borobudur,”katanya.
Sandiaga Uno juga meminta Pemprov Jambi menggerakkan dan mengkoordinir kabupaten/kota se – Provinsi Jambi agar terus menndorong terbentuknya desa desa wisata.
“Saya melihat di Provinsi Jambi ada 124 desa yang berpotensi menjadi desa wisata. Namun hingga kini baru ada 11 desa yang memiliki SK desa wisata. Saya minta Gubernur Jambi mengkoordinir para bupati atau wali kota terus mengembangkan desa wisata. Kehadiran desa wisata akan memberikan tambahan penghasilan dan kebangkitan ekonomi masyarakat, juga membuka peluang kerja bagi masyarakat di desa tersebut,”katanya.
Siap Koordinasi
Sementara itu, Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan berupaya meningkatkan kualitas kawasan Candi Muarojambi sehingga menjadi destinasi yang lebih berkualitas lagi kedepannya.
“Kami akan meningkatkan kualitas kawasan Candi Muarojambi agar menjadi destinasi wisata yang lebih berkualitas lagi. Pemprov Jambi akan melakukan koordinasi dan bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaroambi terkait hal hal apa saja yang harus dikerjakan, baik itu terkait anggaran, infrastruktur maupun terkait pelaksanaan event event di kawasan Candi Muarojambi,”ujarnya.
Al Haris menyambut baik kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno ke Jambi dan bisa melihat langsung kondisi Candi Muarojambi saat ini. Melalui kehadiran Menparekraf ke Candi Muarojambi tersebut, pemerintah dan warga masyarakat Jambi dapat menyampaikan langsung harapan kepada Pemerintah Pusat mengenai bantuan pengembangan objek wisata tersebut.
“Saya sangat berterima kasih karena Menparekraf secara langsung menyapa masyarakat Jambi, khususnya masyarakat yang berada di desa wisata kawasan Candi Muarojambi. Hal ini telah menunjukkan komitmen dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangka mendukung pengembangan desa wisata Muarojambi,”katanya.
Dijelaskan, Provinsi Jambi telah memiliki cukup banyak desa wisata, namun masih ada yang terkendala dengan Surat Keputusan (SK) yang masih dalam proses. Al Haris meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota se – Provinsi Jambi segera membuat SK terkait desa wisata yang ada di daerahnya.
“Jika desa wisata tersebut sudah ada SK, segera melaporkan kepada Pemprov Jambi agar bisa dilaporkan langsung ke Kementerian Pariwsata dan Ekonomi Kreatif. Targetnya harus ada 10 desa wisata di masing masing kabupaten/kota se – Provinsi Jambi supaya Provinsi Jambi memiliki 110 desa wisata,”katanya. (SPnews/Radesman Saragih)