Jambi, suarapembaruan.news – Pengangkutan batu bara melalui jalan nasional masih menimbulkan kekisruhan transportasi di Provinsi Jambi. Hal tersebut ditandai dengan aksi unjuk rasa ratusan warga masyarakat Desa Sridadi, Kabupaten Batanghari dengan menghadang truk pengangkut batu bara di jalan nasional wilayah desa mereka baru-baru ini.
Warga masyarakat desa itu itu memblokir jalan raya hingga truk-truk angkutan batu bara tidak bisa lewat akibat kemacetan lalu lintas, kerusakan jalan dan seringnya terjadi kecalakaan lalu lintas akibat padatnya kegiatan angkutan batu bara melintas di siang hari.
Menyikapi aksi unjuk rasa tersebut, jajaran Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jambi, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Batanghari, Polres Muarojambi langsung melakukan Razia truk angkutan batu bara di ruas jalan nasional Batanghari – Muarojambi – Kota Jambi.
Razia tersebut dimaksudkan menghentikan kegiatan truk angkutan batu bara siang hari sekaligus meredam aksi anarkisme warga masyarakat terhadap truk-truk angkutan batu bara.
Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, SIK, MIK melalui Kabid Humas Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Mulia Prianto, SSos, SIK di Kota Jambi, Selasa (14/6/2022) menjelaskan, selama menggelar razia di jalan nasional Batanghari – Kota Jambi, pekan lalu, Polda Jambi berhasil mengamankan sebanyak 245 unit truk batu bara. Ratusan truk batu bara yang terjaring razia tersebut milik 38 perusahaan pengangkutan batu bara di Jambi.
Menurut Mulia Prianto, pelanggaran paling banyak yang dilakukan truk pengangkutan batu bara tersebut, yakni beroperasi di jalan raya siang hari. Hal tersebut melanggar aturan operasional truk pengangkut batu baradi Jambi yang hanya diperbolehkan beroperasi malam hingga pagi (pukul 18.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB).
Kemudian sebagian truk batu bara yang terjaring Razia tersebut melakukan pelanggaran mengangkut muatan batu bara melebihi batas maksimal atau terlalu banyak.
“Seluruh truk pengangkut batu bara yang terjaring Razia tersebut langsung dikenakan tindakan tilang. Sedangkan truk batu bara yang bermuatan melebihi tonase (batas maksimal) dikurangi muatannya,”katanya.
Mulia Prianto mengatakan, seluruh pelanggaran truk angkutan batu bara tersebut langsung dilaporkan kepada Direktur Jenderal Mineral Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta. Dirjen MInerba diharapkan memberikan sanksi terhadap para pengusaha angkutan batu bara, yakni menghentikan sementara kegiatan truk pengangkutan batu bara mereka.
“Kemudian pihak perusahaan angkutan batu bara juga diminta membenahi angkutan mereka. Perusahaan yang masih mengabaikan aturan pengoperasian truk angkutan batu bara di Jambi diminta dicabut izin operasionalnya,”paparnya.
Dijelaskan, truk angkutan batu bara di Provinsi Jambi hanya diizinkan beroperasi di jalan raya pada pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB. Pembatasan izin operasional tersebut berlaku untuk truk batu bara yang mengangkut batu bara maapun dalam kosong. Kemudian beban muatan truk angkutan batu bara di Jambi tidak boleh lebih dari 8 ton.
Menurut Mulia Prianto, setelah ratusan truk angkutan batu bara tersebut dirazia, lalu lintas truk angkutan batu bara di jalan nasional Batanghari – Muarojambi – Kota Jambi lebih tertib, lalu lintas relatif lancar dan kemacetan berkurang.
Satuan gabungan Ditlantas Polda Jambi melakukan tindakan bukti pelanggaran (tilang) terhadap truk angkutan batu bara yang beroperasi sing hari di jalan nasional Kabupaten Batanghari – Muarojambi – Kota Jambi, Sabtu (11/6/2022). (HumasPoldaJambi).
Pelabuhan Sungai
Sementara itu, perusahaan PT Surya Global Makmur (SGM) yang bergerak di bidang pertambangan batu bara membangun pelabuhan di Sungai Batanghari wilayah Desa Teluk Jambi, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi.
Pembangunan pelabuhan tersebut dimaksudkan mempermudah pengangkutan batu bara melalui jalur air atau sungai. Kemudian pembangunan pelabuhan tersebut juga mempermudah akses ke desa – desa terisolir di kawasan Sungai Batanghari, Kabupaten Muarojambi.
Peresmian pelabuhan di Sungai Batanghari tersebut dilakukan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH di Desa Teluk Jambi, Kecamatan Taman Rajo, Muaro Jambi, baru-baru ini.
Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, pembangunan pelabuhan di Sungai Batanghari yang dilakukan pihak swasta tersebut penting menambah sarana infrastruktur pelabuhan di Provinsi Jambi. Kehadiran pelabuhan tersebut dapat meningkatkan konektivitas antar suatu daerah.
“Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan PT Surya Global Makmur membangun pelabuhan beserta sarana dan prasarananya. Pelabuhan tersebut penting melayani angkutan penyeberangan sungai untuk kepentingan sendiri ataupun masyarakat sekitar,”ujarnya.
Menurut Al Haris, Provinsi Jambi memiliki banyak potensi sumber daya alam dan hasil komoditas perkebunan dan pertanian yang cukup besar. Sumber daya yang melimpah tersbeut memerlukan suatu outlet (pintu gerbang) menuju daerah tujuan atau pusat perdagangan, baik melalui jalur darat maupun jalur air.
“Guna memperlancar konektivitas dan meningkatkan kecepatan dalam pengiriman komoditas tersebut, PT SGM telah turut berpartisipasi membangun sarana dan prasarana pelabuhan. Tentunya keberadaan pelabuhan ini sangat penting bagi aktivitas perusahan itu sendiri. Selain itu juga dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar serta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,”tutur Al Haris.
Al Haris mengatakan, Pemprov Jambi saat ini sedang membangun pelabuhan samudera, Pelabuhan Ujungjabung di pantai timur Jambi, Kabupaten Tanjungjabung Timur. Pelabuhan tersbeut penting untuk kegiatan ekspor – impor Jambi.
Saat ini, katanya, pelabuhan tersebut sedang dibangun Kementerian Perhubungan. Pemprov Jambi mengharapkan pembangunan pelabuhan tersebut dapat selesai dan beroperasional dalam beberapa tahun mendatang.
Dikatakan, pembangunan pelabuhan Ujung Jabung tersebut sangat sejalan dengan beberapa kegiatan proyek strategis nasional di Provinsi Jambi. Proyek nasional strategis tersebut, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Provinsi Jambi.
Pemprov Jambi sudah menetapkan lokasi atau jalur pembangunan JTTS tersebut. Kini tahapan pembangunan JTTS di Jambi masih dalam proses pembebasan lahan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proyek strategis nasional tersebut penting mendukung pengembangan kawasan industri Kemingking, Kabupaten Muarojambi.
“Semoga rencana pembangunan JTTS dan seluruh proyek nasional strategis tersebut dapat membangkitkan pusat-pusat kegiatan dan kawasan ekonomi baru di Provinsi Jambi,”katanya.
Dikatakan, semakin terbukanya daerah yang terhubung dengan pusat-pusat proyek strategis nasional kegiatan tersebut pada akhirnya dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan investasi di Provinsi Jambi.
“Jadi keterlibatan pihak swasta membangun Jambi juga akan berdampak positif terhadap percepatan pembangunan. Saya mengharapkan, pelabuhan yang dibangun PT Surya Global Makmur dapat berfungsi meningkatkan perekonomian masyarakat Jambi,”ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo pada kesempatan tersebut mengatakan, pembangunan pelabuhan di Sungai Batanghari tersebut menjadi salah satu solusi mengatasi masalah angkutan batu bara yang hingga kini masih menggunakan jalan nasional.
Penggunaan jalan nasional dalam pengangkutan batu bara di Jambi hingga kini sering mengundang protes masyarakat karena truk-truk batu bara merusak jalan, mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan memicu kecalakaan lalu lintas.
“Jadi kehadiran pelabuhan sungai ini bisa mengatasi masalah angkutan batu bara. Kami berharap, kehadiran pelabuhan ini dapat mengatasi masalah angkutan batu bara serta memberikan kontribusi dan nilai positif bagi masyarakat Provinsi Jambi,”katanya. (SPnews/Radesman Saragih)
