Yogyakarta, suarapembaruan.news – Berdasarkan Perda Kabupaten Sleman No.10 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pengisian dan Pemberhentian Perangkat Desa, dua dukuh yakni Padukuhan Molodono dan Lodoyong Desa Lumbungrejo Kecamatan Tempel Sleman, dilantik setelah menempuh uji kompetensi.
Lurah Lumbungrejo, Misbah Al Hakim setelah pengambilan sumpah jabatan dan melantik Febri Eko Saputro sebagai Dukuh Molodono, dan Taufiq Nur Arifudin sebagai Dukuh Lodoyong menyampaikan, sebagai Dukuh, keduanya segera harus berkoordinasi dengan perangkat setempat, untuk merumuskan membangun, termasuk di dalamnya pemanfaatan situs-situs seperti danau yang bisa segera dimanfaatkan untuk usaha wisata.
Terkait dengan proses pemilihan dukuh tersebut, Misbah Al Hakim juga menegaskan bahwa keduanya adalah kandidat dengan nilai tertinggi dalam uji kompetensi.
“Di Lodoyong ada 5 calon dan 2 calon di Molodono. Dan yang terpilih berdasar nilai tertinggi dalam uji kompetensi yang dilakukan Perguruan Tinggi dengan kriteria terakreditasi B,” jelasnya.
Lurah yang juga mantan Dukuh Lodoyong yang sekarang dijabat Taufik Nur Arifudin yang tak lain adalah adik kandung dari Misbah Al Hakim, melanjutkan bahwa berdasar Perda itu, Dukung berhak atas uang tetap sebesar Rp 2.250.000 dan uang tambahan dari tanah ‘bengkok’ (tanah kas desa) seluas 8 ribu meter persegi hingga 1 hektare.
“Saat ini masa jabatan Dukuh hingga berumur 60 tahun. Jika tidak ada halangan, meski dukuh sudah menjabat dari umur 30 tahun, akan terus menjabat sampai 60 tahun,” tambahnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Kabupaten Sleman Budi Sutamba Saputra mengatakan, dengan dilantiknya kedua Dukuh tersebut bisa memajukan Padukuhannya dan mensejahterakan masyarakat.
“Dukuh untuk bisa segera bersinergi dengan lembaga dan tokoh-tokoh di Padukuhannya masing-masing,” ucapnya. (SPnews/FSE)
