Makin Menguat Dukungan Terhadap Isaias Douw Menjadi Caretaker Gubernur Papua Tengah

Jakarta, suarapembaruan.news – Dukungan masyarakat dari tokoh adat, dan tokoh agama, semakin menguat terhadap mantan Bupati Nabire, Isaias Douw, S.Sos MAP untuk menjadi Caretaker gubernur provinsi yang baru dimekarkan di Papua yakni Provinsi Papua Tengah.
Karena itulah mereka semua mengharapkan Kementerian Dalam Negeri dan Presiden RI Joko Widodo dapat mendengarkan aspirasi mereka untuk kemudian memilih figur yang tepat untuk menyiapkan pemilihan gubernur Papua Tengah dan lain-lain. Figur tersebut menurut mereka hanyalah Isaias Douw.
Pernyataan ini disampaikan oleh sejumlah Kepala Suku di wilayah Meepago, sejumlah Dewan Adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama disampaikan kepada media melalui release yang diterima Senin (1/8/2022).
Di antara para kepala suku tersebut adalah John Wanaha dari Kabupaten Nabire,
Dominicus Adii Sth Koordintor Wilayah Kepala Suku Meepago, Germanus Goo dari Lembaga Dewan Adat Kabupaten Dogiyai, Frans Mote dari Lembaga Dewan Adat Kabupaten Deiyai, , Agustinus Bunai, dan lain-lain termasuk tokoh-tokoh Gereja.
Mengalirnya dukungan terhadap Isaias Douw ini, menurut mereka karena dia sudah membuktikan keberhasilan memimpin Kabupaten Nabire untuk dua periode. Masih ada lagi keberhasilan lain dari Isaias Douw yaitu kemampuan meredam berbagai kejolak di wilayah Nabire.
“Kami, para kepala suku, tokoh dewan adat di Papua Tengah mendukung penuh, Bapak Isaias Douw, S. SOS.. MAP, menjadi karateker provinsi Papua Tengah. Dia sudah memiliki agenda yang jelas untuk mengantar dan mempersiapkan provinsi baru ini menjadi provinsi yang berkualitas di masa depan,” jelas mereka.
Menurut mereka, agenda dari Isaias Douw cukup mencerahkan untuk pengembangan Provinsi Papua Tengah, di antaranya adalah (1) Terus menciptakan stabilitas keamaman untuk ketahanan NKRI. (2) Sukseskan dalam mempersiapkan pemilihan Gubernur Papua Tengah. (3) Mengembangkan infrastruktur dasar dengan membuka-isolasi yang selama ini menjadi penghabat kemajuan . (4) Menyiapkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Pengalaman Isaias Douw selama sepuluh tahun memimpinn Kabupaten Nabire menunjukkan bahwa ia sudah teruji lewat berbagai kemajuan dan tantangan yang ia hadapi hingga Nabire yang kita saksikan sekarang ini menjadi kabupaten yang menjadi sentral dari untuk seluruh akses kehidupan di wilayah Papua tengah.
Empat poin di atas, sebut mereka, sudah menjadi agenda utama Isaias Douw, supaya Provinsi Papua Tengah bisa segera mewujudkan kemandirian daerah agar tidak selalu bergantung bantuan Pusat. Dia juga akan menyiapkan agar Provinsi Papua Tengah bisa segera mandiri secara ekonomi dengan tetap membangun komunikasi yang harmmonis antara pusat dan daerah.
Selama menjadi bupati Nabire dua periode Isaias Douw berhasil membangun Nabire menjadi pusat aktifitas kekuatan ekonomi dan sosial dari daerah sekitarnya karena ditunjang berbagai fasilitas di antaranya adalah Bandara, pelabuhan Laut, dan mobilitas perdagangan.
Ini membuat kota Nabire berperan sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan jasa, pusat rekreasi, pusat pendidikan, dan lain sebagainya. Berbagai kemajuan yang signifikan inilah membuat Yayasan Penghargaan Indonesia (YPI) memberikan penghargaan kepada, Isaias Douw. Ia menerima penghargaan sebagai “Man and Women of The Year Award 2018” bersama sejumlah tokoh Indonesia lain yang dianggap berprestasi membangun Kabupaten Nabire.
Karena itu sebagian besar masyarakat Nabire menginginkan Isaias Douw menjadi caretaker Provinsi Papua Tengah. Dialah yang cocok untuk mempersiapkan Provinsi Papua Tengah agar segera bisa tinggal landas dalam beberapa tahun ke depan.
Itu sebabnya pada 14 Juli 2022 lalu Isaias Douw memberi penjelasan kepada pengunjuk rasa di Nabire yang menolak DOB.
Menurut Isaias, para pendemo ini belum memahami , betapa perjuangan untuk merealisasikan provinsi Papua tengah bukan baru, namun sejak zaman A.P Youw, sejak 22 tahun lalu (1999).
Setelah itu Isaias Douw melanjutkan perjuangan terbentuknya Provinsi Papua Tengah, sampai dengan Bupati Nabire sekarang ini.
” ini yang masyarakat belum tau, bahwa sudah sejak dulu provinsi Papua tengah ini, berusaha kami wujudkan. Jadi jangan tolak, ini baik untuk semua masyarakat yang ada di dalam Papua Tengah, apalagi ibukotanya Nabire.” seruannya kepada pada pendemo hari itu.
Lebih jauh dijelaskan, Dengan daerah otonomi baru,yaitu Provinsi Papua Tengah Dan ibukotanya di Nabire, maka masyarakat meuwo, tidak Akan ketinggalan Dari daerah lain, Dan pembangunan akan lebih meningkat, serta perekonomian masyarakat juga lebih terjamin imbuhnya lagi.
Pembentukan Provinsi Papua Tengah diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022. Berdasarkan Pasal 6 UU Nomor 15 Tahun 2022, ibu kota Provinsi Papua Tengah ditetapkan berkedudukan di Kabupaten Nabire.
Cakupan wilayah Provinsi Papua Tengah terdiri dari delapan kabupaten, yakni Nabire, Puncak Jaya, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai. (SPnews/Mike Wangge)