Kebakaran Hutan Membara, Kota Jambi Diselimuti Asap

Jambi,suarapembaruan.news – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terus membara di kawasan Desa Ramin Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi menimbulkan asap tebal. Asap karhutla tersebut menyebar hingga ke Kota Jambi, sehingga wilayah Kota Jambi dan Muarojambi diselimuti asap. Sedangkan luas lahan yang terbakar di sekitar Desa Ramin mencapai 18 hektare (ha).
Pantauan suarapembaruan.news di Kota Jambi, Senin (4/9/2023) pagi mulai pukul 06.00 WIB – pukul 07.30 WIB, asap masih menyelimuti wilayah Kota Jambi. Bau asap kebakaran hutan dan lahan sangat terasa menuruk hidung, sehingga pernafasan pun terganggu. Hal tersebut membuat sebagian warga Kota Jambi yang menggunakan sepeda motor menggunakan masker.
Namun asap belum sampai mengganggu penerbangan dari Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi karena jarak pandang masih mencapai dua kilometer. Jadwal penerbangan dari Bandara STS Kota Jambi, Senin pagi mulai pukul 06.00 WIB masih lancer seperti biasanya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono di Jambi, Senin (4/9/2023) menjelaskan, pemadaman kebakaran hutan dan lahan di kawasan Desa Rain, Kumpeh, Muarojambi sudah dilakukan sejak Sabtu (2/9/2023) hingga Minggu (3/9/2023) sore.
Dikatakan, pemadaman dilakukan melalui jalur darat dan udara. Pemadaman melalui jalur darat dilakukan menggunakan berbagai peralatan pompa air dan alat pemadam kebakaran. Jumlah personil Tim Terpadu Penanggulangan Kebakaran Hutan Jambi yang dikerahkan memadamkan kebakaran hutan dan lahan tersebut sekitar 187 orang.
“Sedangkan pemadaman melalui udara dilakukan mengerahkan dua helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun belum seluruh areal yang terbakar dapat dipadamkan. Pemadaman dilanjutkan Senin (4/9/2023),”katanya.
Brigjen NI Supriono mengatakan, berdasarkan pantauan satelit NOAA yang diakses Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, hotspot (titik api) di Jambi, Minggu (3/9/2023) mencapai 68 titik.
Hotspot tersebar di wilayah Kabupaten Sarolangun sebanyak 29 titik, Merangin (13 titik), Tanjungjabung Barat (enam titik, dua titik di area perusahaan minyak dan gas PetroChina), Tebo (sembilan titik, satu titik di areal PTSSSA), Batanghari (tiga titik) dan Muarojambi (satu titik).
Menurut Brigjen TNI Supriono, total luas karhutla di Provinsi Jambi sejak Januari 2023 hingga Minggu (3/9/2023) sudah mencapai sekitar 407,80 hektare (ha). Lokasi karhutla berada di kawasan hutan, lahan dan areal perkebunan.
“Sedangkan kasus karhutla yang kini sedang menjalani proses hukum di Jambi sebanyak enam kasus dengan empat orang tersangka. Satu kasus masuk tahap penyidikan, satu kasus penuntutan dan empat kasus tahap penyelidikan,”katanya.
Dikatakan, personil Satgas Darat Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi hingga Senin (4/9/2023) masih disiagakan di 59 posko di wilayah enam kabupaten. Posko di Kabupaten Muarojambi sebanyak 11 pos dan Tanjungjabung Barat (14 pos), Tanjungjabung Timur (16 pos). Kemudian di Kabupaten Tebo sebanyak delapan pos, Kabupaten Sarolangun tujuh pos dan dan Batanghari tiga pos.
“Kekuatan Tim Satgas Darat terdiri dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Polisi Kehutanan (Polhut), Masyarakat Peduli Api (MPA), perusahaan dan warga masyarakat,”katanya.
Dikatakan, seluruh tim satgas terus melakukan apel pagi guna pengecekan personil, patroli karhutla, sosialisasi pencegahan dan bahaya karhutla serta pengecekan ketinggian muka air di embung dan sekat kanal.
“Satgas juga mengimbau dan edukasi tentang penanganan karhutla, sosialisasi sanksi hukum terkait pembakaran hutan dan lahan,”katanya. (SPnews/Rds).