Makassar.suarapembaruan.news- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan ada tiga kabupaten/kota dengan suhu terpanas se-Indonesia, satu diantaranya adalah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Namun, Kamis (19/10/2023) sekitar pukul 02.50 Wita, tiba-tiba Kota Makassar diguyur hujan deras.
“Alhamdulillah, subuh tadi terjadi hujan deras, meskipun berlangsung hanya sekitar 5 menit,” jelas Denny, warga Solthana Recidens, Barombong, Makassar.
Beberapa hari sebelumnya, hasil pengamatan BMKG ketika cuaca Indonesia begitu terik pada 1-14 Oktober 2023 lalu, di Makassar sempat mencapai 37,8 derajat Celcius pada Sabtu (7/10/2023).
Begitu panasnya Makassar sampai-sampai seorang jurnalis asal Surabaya, Rusman Majulekka yang datang ke Makassar mengatakan, “Panas Surabaya, ooh ternyata lebih panas Makassar,” ucapnya.
Selain Makassar, menurut Forecaster BMKG Anistia Malinda Hidayat, suhu terpanas di Indonesia adalah Kota Semarang (Jawa Tengah), Kabupaten Majalengka (Jawa Barat).
Tingginya suhu itu diakibatkan sangat minim tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari disertai rendahnya tingkat kelembapan udara.
“Kurangnya awan menyebabkan penyinaran Matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan” jelas Anistia.
Kondisi cuaca berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Kamis 19 Oktober 2023 untuk wilayah Makassar dan sekitarnya di Sulawesi Selatan (Sulsel). Wilayah Makassar dan sebagian besar wilayah Sulsel diprakirakan akan mengalami hujan pada siang dan sore hari.
Menurut prakiraan BMKG, cuaca di Makassar dan sebagian besar wilayah Sulsel pada pagi hari cerah berawan.
Pada siang dan sore hari, hujan ringan berpotensi terjadi di Makassar dan sebagian besar wilayah Sulsel. Kecuali wilayah Bantaeng, Bone, Bulukumba, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Sinjai, dan Takalar yang diprakirakan cerah berawan.
Sementara pada malam hari, cuaca di wilayah Makassar dan sebagian besar wilayah Sulsel diprakirakan berawan. Namun hujan ringan berpotensi terjadi Bone, Luwu, Palopo, Soppeng, dan Wajo. (SP.news/MK Said)
